Senin, 09 Februari 2015

3 'Pengkhianatan' Bertubi pada Abraham Samad

JAKARTA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Rangga.

-Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mungkin sedang sial. Dalam waktu yang berdekatan, Abraham Samad diserang oleh orang yang sebelumnya adalah kawan dekat dia, atau setidaknya kenal. 

Abraham mendapatkan semacam pengkhianatan, justru ketika dia sedang menjadi bintang, memimpin lembaga antirasuah Indonesia. Ini tiga "pengkhianatan" itu:


1. PDIP Mengungkap Pertemuan Politik

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membeberkan pertemuan politik dengan Abraham Samad. Pada tahun lalu, hubungan partai ini dengan Samad cukup mesra. Ketua KPK ini juga sering diundang dalam acara resmi partai. Tapi sepertinya PDIP kini terus-menerus menyudutkan Samad.

Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, misalnya, mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat 4 Januari 2015. Ia datang guna menjelaskan laporan dugaan pelanggaran yang dilakukan Samad.

Sebelumnya, Hasto juga menggelar konferensi pers untuk ihwal senada, yakni pertemuan politik sebanyak enam kali antara tokoh PDIP dengan Samad. Intinya, Hasto menuding Samad melakukkan lobi untuk menjadi calon presiden mendampingi Jokowi pada tahun lalu. Salah satunya di Apartemen The Capitol. Dalam pertemuan itu, kata Hasto, Abraham mengaku menawarkan janji membantu kader PDIP yang tengah terbelit kasus di KPK.

Menurut Hasto, keterangan yang ia beberkan bukan tanpa dasar. Ia mengaku memiliki sejumlah alat bukti yang membenarkan adanya pertemuan tersebut. Namun ia enggan menjelaskan bukti tersebut. "Ada mekanisme dalam hal penyampaian alat bukti. Saya tidak mungkin menyampaikan (tudingan terhadap Abraham) tanpa disertai bukti dan saksi," katanya.

2. Pelaporan oleh Feriyani Lim

Penyidik Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat sudah memeriksa delapan orang dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen administrasi kependudukan Feriyani Lim (29 tahun). Mereka yang diperiksa terkait kasus Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad itu adalah Feriyani Lim sebagai tersangka dan 7 saksi lainnya. Di antaranya, pihak pelapor, pihak Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Makassar dan Imigrasi Makassar.

"Termasuk saksi ahli dari Direktorat Jenderal Imigrasi. Dua yang terakhir diambil keterangannya yakni saksi ahli dan tersangka di Jakarta, Selasa (3 Februari) lalu," kata juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi. Tidak dirinci Endi mengenai identitas para saksi itu. Sejauh ini, baru satu saksi yang diketahui yakni Idris Husaini, Ketua RT 003/RW 005 Kelurahan Masale.

Pemeriksaan terhadap Feriyani berlangsung di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Toh, perempuan asal Pontianak ini telah melaporkan Abraham Samad, ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam perkara serupa di Mabes Polri, beberapa hari lalu. Feriyani sendiri sempat mangkir dari panggilan penyidik Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat di Makassar, 2 Februari lalu.

Endi mengatakan pihaknya memang mengirim tiga penyidik ke Jakarta untuk memeriksa perempuan yang dulunya dikabarkan dekat dengan Abraham Samad itu. "Feriyani diperiksa selama kurang lebih enam jam dengan 24 pertanyaan seputar keterkaitannya dalam proses pengurusan paspor di Makassar pada 2007," kata mantan Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar ini.

3. Pengungkapan Foto oleh Zainal Tahir

Foto mesra lelaki yang diduga Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad dengan perempuan bernama Feriyani Lim beredar. Ada banyak kisah dan misteri di balik beredarnya foto ini.

Seorang mantan aktivis Makassar, Tomi Lebang, menuliskan kisah persahabatan antara Abraham Samad dan Zainal Tahir, yang mengklaim sebagai penjepret foto itu. Tomy menuliskan cerita ini di Singapura pada Jumat, 6 Februari 2015, dan memuatnya di dinding akun Facebook-nya. Ini kesaksian Tomi Lebang :

Awal tahun 2014, di sebuah acara pesta pernikahan di Sungguminasa, Zainal yang sedang mencalonkan diri sebagai caleg partai, ditampik Abraham di depan umum. Saat Ketua KPK, Abraham datang, semua orang menyambutnya sebagai bintang. Melihat Zainal mendekat, Abraham kembali menampik. "Jauh-jauh ko kau bos. Kau caleg. Tidak enak dilihat orang," kata Abraham, seperti diceritakan Zainal.

Kata Zainal,"Saya kecewa sekali. Saya ditampik di depan orang banyak, tokoh-tokoh masyarakat di Gowa yang saya kenal dan tahu persahabatan saya dengan Abraham."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar