Jumat, 22 Juni 2012

KPK Periksa Max Sopacua Terkait Angie

JAKARTA,  (TRIBUNEKOMPAS)  
By:  Anto.  

-   Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua dalam kasus korupsi pembahasan anggaran beberapa perguruan tinggi negeri di Komisi X DPR pada 2010. Dia mendatangi kantor KPK sekitar pukul 09.30 WIB.

"Saya diperiksa sebagai saksi," kata anggota Komisi Pertahanan DPR ini, Jumat, 22 Juni 2012. Dia mengaku telah menerima panggilan dari KPK.

Max mengatakan, dia tidak pernah mengetahui pembahasan anggaran di Komisi X. Di DPR, dia menjadi anggota Komisi I yang tidak ada sangkutpautnya dengan pembahasan anggaran di Kementerian Pendidikan Nasional tersebut.

Meskipun demikian, Max menduga dirinya diperiksa sebagai saksi terkait dengan informasi yang pernah diungkapkan oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Terpidana kasus korupsi Wisma Atlet itu membeberkan di persidangan bahwa Tim Pencari Fakta Partai Demokrat menggelar pertemuan pada 11 Mei tahun lalu. Max adalah anggota tim.

Di dalam pertemuan itu, kata Nazar, Angelina Sondakh, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, mengakui menerima uang sebesar Rp 9 miliar sebagai fulus dari pembahasan anggaran di DPR. Kemudian uang itu diberikan kepada beberapa koleganya di Senayan, termasuk kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebesar Rp 2 miliar. Anas yang pernah dikonfirmasi membantah tuduhan ini.

Max yang dikonfirmasi ihwal pengakuan tersebut enggan bercerita banyak. "Nanti setelah pemeriksaan. Saya juga belum tahu pertanyaan penyidik," kata dia.

Dalam kasus pembahasan anggaran perguruan tinggi ini, KPK telah menetapkan Angie--sapaan Angelina Sondakh--sebagai tersangka. Puteri Indonesia 2001 ini diduga kuat menerima suap terkait pembahasan anggaran di Kementerian Pendidikan Nasional tersebut.

Sebanyak 16 perguruan tinggi negeri penerima program pengadaan laboratorium. Perguruan tinggi itu di antaranya Institut Pertanian Bogor, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten; Universitas Negeri Malang; Universitas Negeri Jakarta; Universitas Sriwijaya, Palembang; Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto; Universitas Haluoleo, Sulawesi Tenggara; dan Universitas Nusa Cendana, Nusa Tenggara Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar