JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Tommy.
- Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara, Said Didu mengungkapkan ada 10 kelompok yang mau intervensi BUMN.
"Bukan cuma politisi yang mengintervensi BUMN," kata Said dalam Diskusi Bertema BUMN, Kisah Usang Sapi Perah, di Jakarta, Sabtu 10 November 2012.
Said menyebutkan 10 kelompok yang dimaksud. Pertama penguasa atau yang memiliki kekuasaan; Kedua, orang-orang di sekitar kekuasaan. "Dia tidak memiliki kekuasaan tapi setiap saat bisa meminta orang yang berkuasa untuk meminta orang lain," ujarnya.
Ketiga, partai politik; Keempat, politisi; Kelima, DPR atau yang menggunakan kekuatan sebagai anggota DPR; Keenam, oknum media. "Bukan media-media terkenal, laporkan beritanya atau tahan beritanya, tapi itu biasanya di daerah," ucap Said.
Ketujuh, oknum penegak hukum. "Oknum penegak hukum sering sekali menghubungi saya, ''Pak ini perkaranya dibuka atau tidak''," ujarnya.
Kedelapan, Lembaga Swadaya Masyarakat. "Yang paling lucu adalah terkadang laporan LSM masuk ke penegak hukum, direksi diundang, dan orang yang melaporkan itu ada di ruang penyidik. Ini kolusi antara LSM dan penegak hukum," ujarnya.
Kesembilan, pemerintah daerah; dan Kesepuluh, pesaing-pesaing bisnis. "Ini pihak luar negeri sangat kuat melakukan intervensi kepada BUMN. Bagaimana BUMN membuat lobby sehingga perusahaan tambang kalah, supaya Pertamina tidak dapat ladang minyak, supaya bank-bank mereka bisa masuk langsung ke daerah pelosok, itu lobi-lobi intervensi ke BUMN," ujar Said.
By: Tommy.
- Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara, Said Didu mengungkapkan ada 10 kelompok yang mau intervensi BUMN.
"Bukan cuma politisi yang mengintervensi BUMN," kata Said dalam Diskusi Bertema BUMN, Kisah Usang Sapi Perah, di Jakarta, Sabtu 10 November 2012.
Said menyebutkan 10 kelompok yang dimaksud. Pertama penguasa atau yang memiliki kekuasaan; Kedua, orang-orang di sekitar kekuasaan. "Dia tidak memiliki kekuasaan tapi setiap saat bisa meminta orang yang berkuasa untuk meminta orang lain," ujarnya.
Ketiga, partai politik; Keempat, politisi; Kelima, DPR atau yang menggunakan kekuatan sebagai anggota DPR; Keenam, oknum media. "Bukan media-media terkenal, laporkan beritanya atau tahan beritanya, tapi itu biasanya di daerah," ucap Said.
Ketujuh, oknum penegak hukum. "Oknum penegak hukum sering sekali menghubungi saya, ''Pak ini perkaranya dibuka atau tidak''," ujarnya.
Kedelapan, Lembaga Swadaya Masyarakat. "Yang paling lucu adalah terkadang laporan LSM masuk ke penegak hukum, direksi diundang, dan orang yang melaporkan itu ada di ruang penyidik. Ini kolusi antara LSM dan penegak hukum," ujarnya.
Kesembilan, pemerintah daerah; dan Kesepuluh, pesaing-pesaing bisnis. "Ini pihak luar negeri sangat kuat melakukan intervensi kepada BUMN. Bagaimana BUMN membuat lobby sehingga perusahaan tambang kalah, supaya Pertamina tidak dapat ladang minyak, supaya bank-bank mereka bisa masuk langsung ke daerah pelosok, itu lobi-lobi intervensi ke BUMN," ujar Said.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar